Minggu, 15 Januari 2017

KISAH FOTO INSTAGRAMKU : HIKMAH DI BALIK RASA BAPER


Bismillahirrohmaanirrahiim~
    Instagram adalah salah satu jenis media sosial yang cukup populer, media sosial instagram memungkinkan penggunanya untuk mengupload foto dan memberikan caption serta hastag sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik akun. Banyak foto-foto cantik dan keren yang dapat kita temukan melalui media sosial ini. Aku termasuk pengguna baru di instagram, baru memiliki akun sekitar akhir Februari 2016. Hingga hari ini sudah ada 101 postingan foto yang didominasi oleh foto-foto novel. Setiap foto yang di upload tentunya memiliki cerita masing-masing, di posting-an kali ini aku akan menceritakan 3 foto instagramku yang mempunyai kesan khusus. 

Foto pertama : Menampilkan sebuah novel dan miniatur sebuah rumah

      Foto ini di upload pada tanggal 27 Juni 2016. Aku ingat sekali, ketika itu sedang mengikuti tantangan membaca one day one book dari salah satu penerbit selama 30 hari di bulan Ramadhan, dan foto yang ini bertema Pulang, makanya di foto itu terdapat gambar rumah yang secara pribadi dapat diartikan bahwa pulang berarti rumah, dan rumah selalu menjadi tempat untuk pulang. Foto ini diambil di sekolah pada saat jam istirahat mengajar, rumah yang menjadi hiasan pun hasil hunting karya anak-anak di lemari kelas :D . Aku memang suka membaca, terutama membaca novel dan senang menularkan “virus” membaca ke banyak orang. Tetapi, saat itu, justru beberapa teman mengirimkan pesan secara pribadi yang isinya kurang lebih seperti ini, 

"Ca, skripsi sudah sampai mana?"
"Upload foto novel mulu, skripsi jangan lupa."
"Novel mulu dibaca, skripsinya kapan?"

      Naah, naah... siapa sih yang gak baper baca pesan-pesan seperti itu? Oh iya, ketika itu memang aku sedang mengerjakan skripsi yang tidak juga selesai, tetapi, percayalah, pesan-pesan tersebut justru membuat aku semakin terjangkit virus baper :'D. Padahal membaca novel bukan menjadi hambatan dalam proses penyelesaian skripsi, dan bukan berarti membaca novel membuat aku lantas melupakan kewajiban yang satu itu. Lalu aku mulai berfikir, haruskah aku upload foto ketika sedang mengerjakan skripsi dan menuliskan caption yang isinya seolah sedang bersedih karena sedang kehabisan ide pembahasan skripsi di tengah jalan? Ah, rasanya tidak akan, bukan diriku banget.

    Aku adalah tipe orang yang susah move on, bukan berarti seorang pendendam. Aku seringkali tenggelam oleh perkataan-perkataan orang dan memikirkannya, hingga terkadang menghasilkan rasa stress yang tidak berujung. Begitu pulalah, rasa baper karena pertanyaan-pertanyaan seputar skripsi yang seringkali dengan mudahnya terucap dari mulut oranglain terus bercokol dalam hati, lama-lama kalau dirawat dan disiram dengan baik aku khawatir bisa menjadi penyakit hati. 

     Sejak kejadian pesan tersebut aku akhirnya bertekad untuk menyelesaikan salah satu kewajiban ku sebagai seorang pelajar, agar aku bisa bebas mengekspresikan novel-novel yang telah aku baca tanpa menemui komentar-komentar seperti itu lagi. Pada akhirnya aku berusaha sebisa mungkin berfikir positif, "Mungkin niat yang bertanya baik, ingin mengingatkan." Aku berusaha menanamkan itu dalam hati, meski susah tetapi aku terus berusaha, yah namanya juga manusia biasa. :D

Foto kedua :  Menampilkan diriku dengan selempang S.Pd

     Foto ini di upload pada tanggal 26 September 2016, tepat beberapa jam setelah selesai sidang skripsi. Rasa baper yang berujung bahagia. Alhamdulillah, aku berhasil menyelesaikan skripsi ku. Foto ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa hobby membaca novel tidak lantas akan menjauhkanku dari kewajiban-kewajiban yang memang harus diselesaikan. Aku tetap mengerjakan skripsi meskipun tidak pernah upload foto saat mengerjakannya. :D

Foto ketiga : Menampilkan formasi lengkap bersama keluarga di Kawah Putih, Ciwidey, Bandung

   Foto ini di upload pada tanggal 27 Desember 2016. Setelah melewati masa-masa sulit dan indah bersama skripsi, aku akhirnya bisa mewujudkan salah satu keinginan ibu untuk refreshing ke Bandung. Ketika aku sedang baper karena perkataan oranglain, keluarga adalah benteng pertama yang aku miliki. Mereka yang tahu dengan jelas semua jalan panjang yang begitu terjal dan dipenuhi batu kerikil tajam yang harus aku lalui agar berhasil menyelesaikan skripsi. Keluarga inilah yang bersedia mendengarkan segala keluh kesah ku selama proses pengerjaan skripsi. Aku sangat beruntung memiliki mereka semua, keluarga yang dengan ikhlas mau mendengarkan, menguatkan, dan terus memotivasi agar bisa selesai.

       Naah, itulah tadi 3 cerita foto instagram ku. Apakah aku sudah bebas upload foto novel tanpa menemukan pesan usil dari teman-teman? Jawabannya adalah tidak juga :D , meskipun skripsi ku telah selesai, tetapi komentar oranglain tetaplah tidak pernah menemui akhirnya. Akan selalu ada yang berkomentar apapun yang kita lakukan, karena pandangan kita dengan pandangan oranglain berbeda, dan hidup manusia sebagai makhluk sosial memang akan selalu demikian adanya, yaitu saling berkomentar dalam rangka berkomunikasi.

     Namun, sebagai teman, alangkah baiknya kita mencoba memahami hobby teman kita, dan mencoba menahan diri untuk tidak memberikan komentar yang dapat menimbulkan keresahan hati oranglain, karena aku pun yakin, aku pasti juga pernah menyinggung hati oranglain. Kisah foto instagram ku ini memberikan sebuah pelajaran kepada diriku sendiri bahwa marilah bijak dalam berkata dan berkomentar, ada banyak cara baik untuk tetap menjaga komunikasi dan hubungan satu sama lain. Jangan melulu melontarkan pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa baper tanpa pernah memberikan solusi dan bantuan.

    Jadi, ayo terus membagi hal-hal indah dan menyenangkan. Tetaplah bahagia meskipun terkadang sering baper oleh perkataan oranglain. Ambilah hikmah dibaliknya, InsyaAllah selalu ada hikmah yang dapat kita ambil, dan tetaplah bersyukur karena oranglain masih mau memperhatikan kita, terlepas dari perhatian yang dapat menimbulkan rasa baper atau pun tidak. 

4 komentar:

  1. Haihai...jangan baper2 lagi yaa. Makasih sudah ikut ga saya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hallo bu,
      Iya nanti nanti tidak baper lagi koq bu. Terimakasih juga sudah berkenan membaca tulisan saya yaa bu :))

      Hapus